Rumah Makan Imah Urang, Oase di Sela Hiruk Pikuk Kota Karawang

KARAWANG – USAHAKARAWANG.SHOP – Pada Sabtu (21/4/2024) sekitar pukul 11.00 WIB, cuaca di Karawang terasa terik. Di pinggir sungai Desa Bengle, sebuah papan penunjuk mengarahkan pengunjung menuju Imah Urang Eco Park. Setelah melintasi gerbang perumahan dan menempuh jarak sekitar 200 meter, dua sepeda motor berhenti di lokasi tersebut.
Setibanya di Imah Urang, pengunjung disambut jembatan bambu yang melintasi sungai kecil Suasana yang tenang dan rindang menjadikan tempat ini seolah menjadi oase di tengah hiruk pikuk kota.

salah seorang pengunjung, langsung memesan segelas kopi arabika dan memilih duduk di meja cokelat di pojok Imah Urang. Ia menemukan tempat ini setelah melihat story WhatsApp temannya. “Benar, tenang, cocok untuk mencari inspirasi,” ujar Andi.

Imah Urang yang memiliki luas sekitar setengah hektar dikelilingi berbagai pepohonan. Selain tempat bersantai, terdapat juga bale-bale, kafe, area permainan anak, kursi-kursi, food forest, dan area edukasi pertanian. Di lokasi ini, tampak sekelompok ibu-ibu yang sedang asyik berbincang, sementara kelompok lain mengenakan pakaian merah putih membagikan door prize. Imah Urang memadukan unsur budaya Sunda, khususnya dari Karawang, dengan elemen dari Bali, seperti leuit dan lumbung padi khas Karawang serta ornamen kain kotak khas Bali. Yenny Wijaya, pendiri Imah Urang menjelaskan, tempat ini dulunya adalah sawah dan kebun. “Kita masih ada udara yang bagus di sini dan angin yang sepoi-sepoi.

Berita Lainnya  Bendung Walahar di Karawang: Keindahan Alam dan Destinasi Wisata yang Menarik

Pada saat di luar sana temperatur udaranya 32 derajat, kita masih 28 derajat. Jadi masih sangat nyaman untuk berada di Imah Urang,” ungkap Yenny. Yenny menceritakan perjalanan panjang yang dilalui untuk mendirikan Imah Urang. Proyek ini dimulai sejak 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Setelah sempat terhenti, pembangunan dilanjutkan kembali pada 2022.

Berita Lainnya  Unik! Telur Asin dengan Motif Batik Asal Karawang

“Ceritanya panjang, saat itu dengan jejaring kami, kami bekerja sama mendatangkan murid-murid dari sekolah internasional ke Imah Urang karena mereka boleh keluar tapi tidak menginap,” jelas Yenny. Dengan pengalaman dan jejaring yang dimiliki, Yenny bertekad untuk menciptakan arena edukasi terpadu Unggulan kami adalah edukasi tentang agriculture. Kami juga sedang mengembangkan food forest ala Imah Urang,”

tambahnya. Konsep keberlanjutan juga diterapkan di Imah Urang dengan memanfaatkan limbah sebagai ornamen. Misalnya, meja yang terbuat dari limbah kayu dan besi bekas bangunan, serta lantai dari limbah gerinda. “Mayoritas bangunan di sini kita pakai recycle. Kegunaannya kita pakai, dan sedikit sekali yang pakai plastik,” ujar Yenny. Pengunjung Imah Urang tidak hanya dapat bersantai atau menemani anak bermain, tetapi juga menikmati segelas kopi favorit atau teh bunga telang sambil mengunyah cireng di pinggir kali.

Berita Lainnya  Taman Hud-Hud, Kolam Renang Dengan Citarasa Resort Di Karawang

Fasilitas lain yang tersedia termasuk pemancingan, lapangan, camping ground, dan area family gathering. Terdapat juga paket camping, edukasi, hingga meeting dengan harga yang dapat dinegosiasikan. Harga tiket masuk ke Imah Urang adalah Rp 10.000, dan tempat ini buka setiap hari Senin hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Imah Urang berlokasi di Perum Bumi Pasundan, Blok H Nomor 9-12, Dusun Buniaga, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Karawang, JawaBarat.

 

(Sumber Kompas.com )

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *